Follower

Minggu, 30 Desember 2012

Kota Tua Dan Ancol: Tempat Trip Wisata Jakarta Dalam Satu Hari


Bismillahirrahmanirrahim,,,


Isi buku tamu dan ambil tiket di Museum BI


Salam ransel para bolangers,, kembali bersama saya dengan oleh-oleh cerita ngebolang nih. Bulan Desember ini saya libur mengajar selama 2 minggu. Tidak mau terlewat begitu saja, maka saya menyusun cara mengisi liburan bersama teman saya seprofesi. Ingin hati ngebolang backpacking ke tempat yang jauh dari rumah dan menginap di sana. Sudah blog walking ke blog orang, tempat apa saja yang bagus serta murah,,hehe. Tapi kita berdua kurang nekad coz masih ada perasaan takut kalau ngebolang jauh tanpa travel agent, hehe. Ya udah deh batal acara backpacking-nya.

Masih semangat ngisi liburan, kami pun putar haluan wisata di sekitaran Jakarta saja. Kali ini tempat yang kami kunjungi adalah:

Waktu                              : Jumat, 28 Desember 2012 pukul 08.30-21.00 WIB
Nama Tempat                  : Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri dan Pantai   Karnaval Ancol
Alamat                             : Wilayah Kota Tua Dan Taman Impian Jaya Ancol
Rute Naik Mobil              : Naik Busway
Harga Tiket Masuk          : Museum gratis dan Ancol IDR 15.000
Jam Buka                         : Museum: Selasa sampai Minggu, Jam operasinya rata2
jam 8 pagi sampai jam 4 sore, Hari Senin dan Libur   Nasional tutup
Ancol: Senin-Minggu, mulai buka jam 10 pagi

     Pada hari itu, saya berangkat dari rumah di Cengkareng pagi jam 08.30. Teman saya berangkat dari rumahnya di Ciledug. Kami janjian di halte busway Harmoni. Sampai sana kami bertemu dan langsung antri busway yang ke Kota. Tujuan pertama adalah museum di Kota Tua. Saya berasa tour guide bagi teman saya, hehe.  Sepanjang perjalanan ngasih penjelasan dan pengarahan. Akhirnya kami tiba di halte Kota yang sudah di renovasi. Dari halte itu, kami turun ke terowongan bawah tanah untuk menuju Museum Bank Mandiri. Letaknya ga jauh dari tempat turun tadi. Pas sampai museum tersebut, kami explore dan tak lupa hunting foto, hehe. Petugas museum sempat menawarkan jasa tur museum kalau ada siswa-siswa dari sekolah ingin wisata museum.

Kondisi museum sebagian besar masih sama seperti pertama kali saya berkunjung tahun 2010. Ada sedikit perbedaan yaitu sekarang boleh bawa masuk tas dan ada kantinnya juga. Oh ya bagi yang buta sama sekali, ini museum isinya benda-benda yang pernah digunakan dalam keuangan zaman dulu. Ada mesin tik, atm, patung2, dan lain-lain. Pencahayaannya agak redup. Kami berada di sini sekitar 1 jam. Setelah itu lanjut ke Museum Bank Indonesia yang ada di sebelah museum ini.

Gedung Museum BI terlihat megah bercat putih. Kami harus menitipkan tas di sini. Tiket masuknya juga gratis. Museum ini tertata agak modern dan bersih serta ber-ac. Ada petugas yang stand by mengawasi pengunjung. Isi museumnya tentang sejarah perekonomian Indonesia, koleksi uang dan ada replika emas. Pengunjung sangat sedikit karena mungkin ini hari Jumat. Puas lihat2 dan hunting foto, kami pun keluar, tapi ternyata di luar hujan cukup deras. Karena sudah pukul 12 siang kami memutuskan tidak lanjut ke museum Fatahillah, begitu hujan agak reda, kami langsung ke Ancol naik busway ke Harmoni. Ternyata sekarang di Harmoni sudah ada  bus ke arah Ancol walaupun agak lama datangnya.

Pukul setengah 2 siang kami sampai Ancol lewat halte busway, dan langsung beli tiket masuk seharga IDR 15.000. Alhamdulillah sekarang Ancol menyediakan bis wara wiri yang mengangkut penumpang keliling Ancol secara gratis, secara Ancol itu luas banget. Kami naik bis ini pas turun di halte busway. Jadi ini bis akan mengantar penumpang yang ngeteng ke wahana2 yang ada di Ancol. Ada dua bis yaitu bis arah timur dan arah barat. Kalau mau ke pantai Karnaval naik bis barat dahulu terus turun di halte Gondola dan nyambung bis arah timur turun tepat di depan pantainya. Jangan khawatir nyasar coz supir bis-nya sangat2 ramah. Mereka menjelaskan kalau kita bertanya. Oh ya operator bis-nya adalah Blue Bird.

Okey sampai pantai pukul 2 siang. Hal yang bisa dilakukan di pantai ini adalah berenang, liat laut, main pasir, makan di tepi pantai, dan naik perahu. Yang kami lakukan adalah berjalan menyusuri dermaga kayu, hunting foto dan makan di tepi pantai. Sayangnya cuaca mendung plus gerimis jadi walau sudah pukul 6 sore kami tidak melihat sunset, kecewa euy. Secara umum kami senang ke pantai ini. Melihat laut lepas itu ternyata dapat menyegarkan mata dan pikiran.

Akhirnya kami pulang pukul 6 sore. Oh ya kalau mau shalat dan ke toilet disana sudah banyak tersedia di pinggir pantai. Tempat makan juga banyak loh. Oke sekian perjalanan kami. Dengan modal kurang dari IDR 50.000 ingin wisata ya datang saja ke Kotu dan Pantai Ancol,,,hehe,,salam ransel!!!

Ini sedikit foto hasil hunting:

Salah satu sudut Museum Bank Mandiri

Pantai Karnaval Ancol




Berada di penghujung tahun 2012


Sabtu, 10 November 2012

Rangkuman Materi AMDAL


A.   Kebijakan Lingkungan di Indonesia
Dalam menjaga keselarasan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan, kebijakan pemerintah merupakan hal yang penting untuk dijadikan acuan dalam penerapan dan pelaksanaan pembangunan. Fungsinya untuk mencegah dan meminimalkan dampak negatif pembangunan  bagi lingkungan.
      Beberapa kebijakan lingkungan di Indonesia adalah:

a.                UU Nomor 23 Tahun 1997 pasal 18, disebutkan bahwa:
1)    Setiap rencana kegiatan yang menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL untuk memperoleh izin.
2)    Izin tersebut diberikan oleh pejabat berwenang sesuai dengan perundangan.
3)    Dalam izin tersebut dicantumkan persyaratan dan kewajiban untuk melakukan upaya pengendalian dampak lingkungan hidup.

b.            PP Nomor 27 Tahun 1999 pasal 3 ayat 1, disebutkan bahwa kegiatan yang kemungkinan                                          dapat menimbulkan dampak besar terhadap lingkungan hidup meliputi:
1)    Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2)    Eksploitasi sumber daya alam yang secara potensi dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
3)    Kegiatan yang dapat mempengaruhi kelestarian alam.
Jenis-jenis kegiatan di atas wajib memiliki AMDAL

c.             KEPMENLH Nomor 17 Tahun 2001

Dalam proses perumusan kebijakan lingkungan, umumnya terjadi tarik-menarik antara berbagai aspek, yaitu sosial-ekonomi, politik dan lingkungan. Seluruh kebijakan yang telah dirumuskan di atas harus diterapkan secara tegas agar keseimbangan di antara aspek-aspek dapat terjalin. Lemahnya pengawasan hukum dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak yang ingin mengeksploitasi sumber daya tanpa memperhatikan lingkungan.

B.   Dampak Pembangunan
Pembangunan adalah upaya untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya
untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Pembangunan memberikan dampak positif maupun negatif. Pembangunan memberikan dampak penting apabila di dalam prosesnya menyebabkan perubahan lingkungan yang sangat mendasar. Contohnya dapat mengancam kelangsungan hidup organisme (kemiskinan, kelaparan, kematian), penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya alam

Beberapa pedoman dalam menentukan dampak penting, yaitu:

1.    Jumlah manusia yang terkena dampak
Apabila sejumlah manusia terkena dampak negatif, misalnya akibat pembangunan masyarakat di sekitar lokasi jadi kesulitan mendapatkan sumber air bersih.
2.    Luas wilayah persebaran dampak
Dampak negatif diusahakan memiliki cakupan wilayah sesempit mungkin agar tidak menyebar ke wilayah yang lebih luas. Contohnya, industri pengeboran bahan alam dilakukan sesuai prosedur standar keamanan, agar dampak negatif  tidak meluas ke area permukiman penduduk atau hutan lindung.
3.    Lamanya dampak berlangsung
Ada yang berlangsung relatif singkat, yakni pada salah satu proses pembangunan saja, namun ada juga yang berlangsung lama, yaitu sejak tahap perencanaan hingga selesai.
4.    Intensitas dampak
Adalah perubahan lingkungan yang bersifat hebat, berlangsung di area yang luas, dalam waktu yang singkat. Misalnya pembangunan yang menggunakan air tanah akan memberikan dampak lanjutan, yaitu meranggasnya pohon di sekitar lahan pembangunan.

C.   Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

1.    Pengertian AMDAL dan ANDAL
Berdasarkan PP RI No. 27 tahun 1999, pasal 1 butir 1, analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan.  Analisis dampak lingkungan (ANDAL) adalah telaah secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu rencana usaha  dan atau kegiatan.

Kajian pada AMDAL meliputi kemungkinan terjadinya berbagai macam perubahan lingkungan, baik perubahan sosial ekonomi maupun perubahan biofisik lingkungan. Pelaksanaan AMDAL harus seawal mungkin sebelum suatu proyek berlangsung. Sasaran AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.

2.    Pendekatan studi AMDAL
Ada 4 macam pendekatan, yaitu:
a.    Pendekatan AMDAL kegiatan tunggal
Diperuntukkan bagi satu jenis usaha di bawah satu instansi yang membidangi usaha tersebut. Contohnya pembangunan jalan tol, PLTU, lapangan golf, masjid agung, rumah sakit, sekolah, dll.
b.    Pendekatan AMDAL kegiatan terpadu atau multisektor
Diperuntukkan bagi jenis usaha  yang memilki sistem terpadu dan melibatkan lebih dari satu instansi yang membidangi usaha tersebut. Contohnya pembangunan hutan tanaman industri, industri  pulp, permukiman terpadu, dll.
c.    Pendekatan AMDAL kegiatan dalam kawasan
Diperuntukkan bagi jenis usaha yang berkokasi di dalam suatu kawasan zona pengembangan wilayah pada satu hamparan ekosistem. Contohnya pembangunan kawasan industri, kawasan pariwisata, dll.
d.    Pendekatan AMDAL kegiatan regional
Diperuntukkan bagi jenis usaha yang saling terkait dan merupakan kewenangan lebih dari satu instansi, wilayah administratif, dan hamparan ekosistem. Contohnya pembukaan dan pengelolaan gambut sejuta hektar, reklamasi pantai utara Jawa melibatkan provinsi Jakarta dan Banten.

3.    Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
Pemrakarsa adalah orang atau badan usaha yang mempunyai rencana untuk melakukan suatu usaha/kegiatan. Tugas pemrakarsa adalah menyusun AMDAL, RPL, RPK berdasarkan kerangka acuan. Dokumen AMDAL disusun oleh pemrakarsanya. Pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunnya (penyusun AMDAL). Konsultan AMDAL merupakan badan /lembaga yang telah memiliki sertifikasi sebagai badan yang memiliki kewenangan melakukan studi AMDAL.

4.    Penilaian AMDAL
Dilakukan oleh komisi penilai AMDAL dibantu dengan tim teknis. Komisi penilai di tingkat pusat, di bentuk oleh menteri, di tingkat daerah dibentuk oleh gubernur. Komisi penilai pusat berkedudukan di Kementerian Lingkungan Hidup. Komisi penilai daerah berkedudukan di Bapeldalda atau instansi pengelolaan lingkungan hidup provinsi. Masyarakat yang akan terkena dampak juga dapat menjadi anggota komisi penilai.

5.    Komponen Dokumen AMDAL
Terdiri dari empat dokumen, yaitu:
a.    Dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-ANDAL)
Menjabarkan kedalaman analisis dampak lingkungan yang disepakati oleh pemrakarsa, penyusun AMDAL, dan komisi penilai.
b.    Dokumen analisis dampak lingkungan (ANDAL)
Memuat telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu usaha berdasarkan arahan yang telah disepakati dalam dokumen KA-ANDAL.
c.    Dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL)
Memuat berbagai upaya penanganan dampak besar dan penting terhadap lingkungan akibat rencana usaha.
d.    Dokumen rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL)
Memuat rencana pemantauan terhadap lingkungan yang telah dikelola akibat terkena dampak dari usaha/kegiatan.
  
  
6.    Manfaat AMDAL
a.    Manfaat bagi pemerintah
1.    Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan lingkungan dari suatu rencana usaha/kegiatan.
2.    Mencegah rusaknya potensi sumber daya alam disekitar lokasi usaha serta menjaga kelestarian lingkungan.
3.    Bahan masukan dalam perencanaan pembangunan wilayah.
b.    Manfaat bagi masyarakat
1.    Membantu masyarakat untuk mengetahui rencana pembangunan di daerahnya
2.    Memberikan informasi mengenai perubahan lingkungan yang bermanfaat dan merugikan akibat suatu usaha
3.    Menjaga dan mengelola kualitas lingkungan
c.    Manfaat bagi pemrakarsa
1.    Mengetahui masalah-masalah lingkungan yang mungkin akan dihadapi di masa mendatang
2.    Meminimalkan dampak negatif dan mengetahui penanggulangan dampak negatif pembangunan
3.    Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan

7.    Tahapan Pelaksanaan AMDAL

a.    Persiapan
b.    Pelingkupan
c.    Proses  pengumuman dan konsultasi masyarakat
d.    Penyusunan KA-ANDAL
e.    Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL
f.     Diskusi dan asistensi
g.    Legalisasi dokumen

8.    Metode-Metode Penyusunan Dokumen AMDAL

a.    Metode identifikasi rona lingkungan hidup awal
Mengungkapkan secara mendalam komponen-komponen lingkungan hidup dan sumber daya yang berpotensi terkena dampak. Data-data yang diambil berupa data komponen fisik-kimia, biologi, sosial, ekonomi, dan kesehatan.
b.    Metode prakiraan dampak kegiatan pembangunan
Langkah prakiraan dampak adalah dengan menyusun berbagai dampak besar dan menuliskan semua aktivitas pembangunan yang akan berdampak.
c.    Metode evaluasi dampak penting
Menelaah dampak penting dari rencana usaha/kegiatan pembangunan secara menyeluruh. Hasil evaluasi dijadikan masukan bagi instansi untuk memutuskan kelayakan lingkungan dari rencana suatu proyek.
      

Sabtu, 13 Oktober 2012

Resensi Novel Negeri Para Bedebah: Upaya Pelarian Tersangka Kasus Likuidasi Bank Yang Bikin Deg-Degan


Bismillahirrahmanirrahim,,,,


Cover Depan

Cover Belakang


Judul Novel     : Negeri Para Bedebah  
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Pertama, Jakarta, Juli 2012
Jumlah hlm      : 440 hlm
Beli di             : Gramedia, Taman Anggrek, Rabu 18 Juli 2012
Harga              : IDR 60.000

Prolog:
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata
Di negeri para bedebah, musang berbulu domba berkeliaran di halaman rumah
Tetapi, setidaknya, Kawan, di negeri para bedebah, petarung sejati tidak akan pernah berkhianat

Kali ini Bang Tere membuat novel bergenre action. Tokoh utama-nya bernama Tommy. Tommy adalah seorang konsultan keuangan yang sangat handal. Hingga suatu saat, Om-nya yang bernama Om Liem, terlibat kasus likuidasi bank. Tapi Tommy tahu kalau Om-nya hanya dijebak oleh orang-orang yang berkuasa. Tommy akhirnya membantu Om-nya melarikan diri, walaupun Tommy membenci Om-nya (karena kejadian masa lalu). Om Liem berhasil dibawa kabur oleh Tommy. Terjadi  drama kejar-kejaran antara polisi dengan Tommy. Tapi Tommy selicin belut, ia punya berbagai cara tuk menipu para polisi itu. Sempat juga tertangkap, tapi akhirnya bisa kabur juga, karena menipu sipir penjara dengan iming-iming uang. Tujuan Tommy membawa kabur Om-nya adalah, ia ingin menyelesaikan kasus Bank Semesta dalam waktu beberapa hari, karena ia sangat yakin kalau likuidasi bank tersebut adalah rekayasa orang-orang berkuasa.

Membaca novel ini memang harus pelan-pelan, karena ada beberapa bagian yang ada istilah ekonominya. Lumayan nambah ilmu juga loh. Bagian paling seru dari novel ini adalah ketika drama kejar mengejar antara Tommy, Polisi, dan para bedebah yang berselimut domba. Selama pengejaran Tommy di temani seorang wartawati.  Mereka sembunyi di Purwakarta, di kantor, sampai di kapal pesiar. Pada akhir cerita, Bang Tere tidak memberikan ending yang final. Sepertinya akan nada sekuel kedua dari novel ini (berharap banget).

Oke itulah sedikit resensi novel ini. Saya sarankan tuk membaca, tuk melihat sisi lain tulisan Bang Tere Liye yang lain dari karya sebelumnya. Sampai berjumpa lagi.


Jumat, 31 Agustus 2012

Pengalaman Shalat Idul Fitri 1433 H Di Desa Leles, Tangerang


Bismillahirrahmanirrahim,,,

Jakarta, 19 Agustus 2012


Allahhu akbar allahhu akbar allah….

Sehabis shalat magrib, gema takbir bersahutan dari speaker masjid menyambut hari Idul Fitri. Saya setiap tahun merayakan Idul Fitri di rumah orang tua saya yang berada di Desa Leles, Tangerang. Walaupun desa, letaknya hanya 1 jam dari Cengkareng Jak-Bar. Ortu saya sudah tinggal di sini selama hampir 7 tahun. Saya sendiri tidak tinggal di desa ini, melainkan tinggal di Cengkareng.

Sekarang saya mau menceritakan pengalaman pelaksanaan shalat Idul Fitri di desa ini. Ada perbedaan dengan pelaksanaan di kebanyakan masjid di Jakarta. Kalau di Jakarta, shalat id biasanya mulai jam 7 pagi. Nah kalo di sini shalatnya mulai jam setengah 7 pagi. Jadi saya dan ibu saya berangkat menuju masjid pukul 6 pagi. Oh ya yang unik adalah dalam satu musholla yang shalat hanya kaum wanita saja. Jadi khatib dan  imamnya juga seorang wanita. Kaum prianya shalat terpisah di musholla lain. Pas sampai musholla ternyata sudah penuh pake banget. So, kami tidak kebagian  tempat karena mushollanya kecil. Tapi Alhamdulillah akhirnya dapat lapak juga nih, walau sempit ga pa2 justru itu menyebabkan shaf shalatnya rapat. Beda halnya jika kita shalat jamaah di masjid yang luas, biasanya kaum wanitanya susah untuk di suruh merapatkan dan merapikan shaf.

Desa Leles ini warganya berasal dari suku sunda. Alhasil, sang khatib berceramah pakai bahasa sunda. Ya udah deh, karena saya besar di Jakarta jadi ga ngerti yang di sampaikan sang khatib. Tapi kayaknya hanya tentang harapan agar amal ibadah seluruh warga dapat di terima oleh Allah dan dapat dipertemukan lagi dengan Ramadhan tahun depan. Ga ada tema pembahasan up to date seperti masjid-masjid di Jakarta. Harap maklum kebanyakan sesepuh warga di sini ga mengeyam bangku sekolah. Ceramah dan shalat tidak menggunakan speaker, jadi ga kedengeran deh. Setelah berceramah, ada sesi mengirim doa untuk arwah2 . Nah ini yang bikin saya jenuh, coz lama banget itu doa. Saya sampai terkantuk-kantuk duduk diem aja. Warga yang lain juga sudah mulai gelisah. Alhamdulillah akhirnya selesai juga shalat id pada pukul setengah 8 pagi. Acara di tutup dengan maaf-maafan.

            Oke itulah pengalaman shalat id di Desa pinggiran Jakarta bernama Leles. Kalau mau memilih, saya lebih baik shalat di masjid yang menggunakan bahasa Indonesia aja deh. Coz biar ngerti dan dapat tambahan ilmu. Harapan saya semoga tahun depan musholla di Desa Leles dapat tambah luas dan khatibnya kalo bisa gantian ama khatib yang lain. Semoga Allah mengabulkannya. Akhir kata, saya mengucapkan “Selamat Idul Fitri 1433 H, Minal aidzin wal faidzin, Mohon maaf lahir dan bathin” 

Resensi Novel Kisah Sang Penandai: Sebuah Petualangan Di Atas Samudera Dalam Mencari Tanah Harapan


Bismillahirrahmanirrahim


            
                                              Cover Depan                          Cover Belakang
                                                                         
  

Judul Novel     : Kisah Sang Penandai   
Penulis             : Tere Liye
Penerbit           : Mahaka, Republika
Cetakan           : Pertama, Jakarta, Juli 2011
Jumlah hlm      : iv+295 hlm
Beli di             : Gramedia, Lippo Karawaci, Selasa 9 Juli 2012
Harga              : IDR 50.000


Prolog:
Duhai, apakah kau akan memilih mati ketika cinta sejatimu tidak terwujudkan? Ataukah hanya bisa memeluk lutut, menangis tersedu, bersembunyi di balik pintu seperti anak kecil tidak kebagian sebutir permen?
Adalah Jim, pemuda yatim piatu dipilih oleh Sang Penandai (penjaga dongeng-dongeng), untuk mengukir kisah melupakan sang pujaan hati, Nayla. Adalah Jim, pemuda yang jangankan memegang pedang, membaca pun dia tidak bisa, terpilih untuk menggurat cerita tentang berdamai dengan masa lalu. Dia harus menyelesaikan pahit-getir perjalanannya - apapun harganya!!! Karena kita sungguh membutuhkan dongeng ini.

Ini adalah novel Tere Liye yang sangat penuh fantasi. Bang Tere membawa kita ke dunia kehidupan petualang samudera. Diceritakan ada seorang pemuda bernama Jim yang miskin dan tidak bisa membaca, tapi dia punya keahlian bermain biola dengan indah. Saat bermain biola di acara pernikahan petinggi negeri, jim jatuh cinta dengan gadis anak petinggi negeri yang ada di sana. Nama gadis itu adalah Nayla. Gayungpun bersambut, Nayla juga jatuh cinta pada Jim. Sayangnya cinta mereka di uji dengan perbedaan status sosial mereka. Nayla dijodohkan oleh ayahnya. Dan dia tidak bisa menolak. Nayla berharap Jim bertindak sesuatu untuk menyelamatkannya dari perjodohan tersebut. Tapi Jim terlalu penakut, ia tidak berani bertindak. Akhirnya Nayla kabur dari rumah menuju kediaman Jim. Nayla tidak menemui Jim, melainkan bunuh diri di suatu penginapan.

Jim terhenyak mendengar berita Nayla telah bunuh diri. Dia meratapi mayat Nayla dan menganggap dirinya pengecut tidak berani mengambil resiko menyelamatkan kekasihnya tersebut. Jim kepikiran untuk bunuh diri. Dia telah membeli racun. Tapi lagi-lagi dasar penakut, Jim tidak ada nyali untuk menelan racun itu. Nah, pada saat Jim dalam keadaan galau, muncul lah seorang lelaki berjubah dengan capung diselilingnya. Lelaki itu adalah Sang Penandai. Sang Penandai adalah orang yang membawakan dongeng. Sang Penandai memilih Jim untuk menjalani dongeng kehidupannya. Jim agak ragu terhadap Sang Penandai yang muncul tiba-tiba ini. Barulah ketika Jim terdesak ingin di bunuh oleh utusan keluarga Nayla, Jim memutuskan untuk mengikuti keinginan Sang Penandai. Sang Penandai, ingin agar Jim ikut menjadi kelasi sebuah kapal laut yang sedang merapat di kota. Akhirnya Jim berpetualang menjadi kelasi di kapal itu. Walaupun masih terbayang Nayla, sedikit demi sedikit dia berhasil mengurangi rasa sakit itu.

Kapal laut itu berjumlah sangat banyak, sampai disebut dengan “armada kota terapung”. Misi perjalanan kapal laut ini adalah mencari Tanah Harapan. Tanah Harapan ini sangatlah subur dan masyarakatnya ramah-ramah (kayaknya Indonesia nih). Jim berbulan-bulan berada di samudera luas. Di sepanjang perjalanan ini, Jim banyak berubah ke arah yang positif. Seperti: bisa menbaca, berkelahi dengan pedang dan yang paling penting dia jadi pemberani. Itu semua ia pelajari dari teman dan kapten kapal. Banyak sekali rintangan yang dihadapi sampai menemukan Tanah Harapan. Bang Tere menggambarkannya dengan baik, sehingga kita terbawa oleh suasana cerita.

Bagaimanakah kisah Jim dan teman-teman menghalau segala rintangan di atas samudra?
Apakah Jim dan teman-temannya berhasil menemukan tanah harapan?
Apakah Jim berhasil melupakan Nayla?
Apakah Jim kembali jatuh cinta dan berjuang untuk cintanya tersebut?

Silakan temukan jawabannya di novel ini.

Menurut saya, novel Bang Tere kali ini kurang menarik (maaf ya Bang), tapi cukup menghibur. Jadi saya beri nilai 3/5 untuk novel ini. Akhir ceritannya saya kurang mengerti. Dan soal tujuan Sang Penandai memilih orang untuk menjalani dongeng, saya belum menangkap apa maksudnya. Mungkin otak saya yang ga sampai ya…hehe. Walaupun begitu ada benang merah yang bisa saya tarik dari novel ini, yaitu setiap orang bisa berubah menjadi baik seperti halnya Jim. Asal ada kemauan dan tindakan plus dukungan dari orang sekitar.

Okelah itulah resensi saya kali ini. Sampai bertemu di resensi berikutnya yahhhh.




Sabtu, 04 Agustus 2012

Resensi Novel Sukuh: Misteri Portal Kuno Di Gunung Lawu

Bismillahirrahmanirrahim


                                   
                                         Cover Depan
Cover Belakang

Judul Novel     : Sukuh: Misteri Portal Kuno Di Gunung Lawu   

Penulis             : Rizki Ridyasmara

Penerbit           : Coopex70

Cetakan           : Pertama, Jakarta, Mei 2012
Jumlah hlm      : 372+xi hlm
Beli di             : Gramedia Central Park, Jumat 13 Juli 2012
Harga              : IDR 85.000
Setting Cerita  : Jakarta, Karang Anyar, Surabaya


Ada tiga cara melemahkan dan menjajah suatu negeri:
Pertama, kaburkan sejarahnya
Kedua,  hancurkan bukti-bukti sejarah bangsa itu hingga tidak bisa lagi diteliti dan dibuktikan kebenarannya
Ketiga,  putuskan hubungan mereka dengan leluhur, dengan mengatakan jika leluhur itu bodoh dan primitif(Architects Of  Deception-Secret Story Of Freemasonry By Juri Lina)
 FAKTA:
Pada tahun 1995, NASA mendeteksi adanya sebuah sinar putih misterius yang memancar dari Gunung Lawu hingga jauh ke luar angkasa. Setahun kemudian, NASA mengerahkan puluhan ahli dari berbagai Negara untuk melakukan penelitian di beberapa titik di selatan Jawa Tengah. Mereka berpencar di sekitar area Gunung Merapi, Gunung Lawu, Gunung Dieng, Pantai Parang Tritis, dan sebagainya.

Dalam “The Lost Symbol” karya Dan Brown, tertulis, “Pada 1991, sebuah dokumen disimpan dalam brankas direktur CIA. Kini, dokumen tersebut masih ada di sana. Teks tersandinya antara lain menyebutkan portal kuno dan lokasi tidak dikenal di bawah tanah. Dokumen itu juga berisikan frasa, “Terkubur di suatu tempat di luar sana…”. Di sekitar Gunung Lawu, portal-portal kuno tersebut sampai hari ini masih terbenam di perut bumi.

Semua organisasi dalam novel ini sungguh-sungguh ada seperti Freedom Fighter, ‘Agensi’, dan Specola Vaticana. Segala ritual, nama, dan lokasi candi, piramida, relief dan arca, Garis Ley dan Vortex atau Star Gate di dalam novel ini adalah NYATA.

Apa yang kita ketahui tentang sejarah Nusantara hari ini, ternyata dipenuhi oleh berbagai kepalsuan. Koordinat portal kuno ini diperebutkan dan diyakini akan membuka kebohongan-kebohongan sejarah Nusantara. Novel ini akan menyodorkan kejutan demi kejutan yang akan menyentak wawasan kita, hingga sejarah menjadi sesuatu hal yang mau tidak mau harus ditulis ulang.

Inilah novel terbaru dari pak Rizki Ridyasmara, yang terbit Mei 2012. Saya tahu keberadaan novel ini dari salah satu status update Gramedia Pustaka Utama. Eh, ternyata saya kelewatan mengikuti launching novel ini. Padahal ingin sekali mendengar penuturan sang penulis dan diskusi yang terjadi. Karena ini novel bukan sembarang novel. Banyak informasi sejarah di Nusantara (Indonesia) yang di bongkar dan dapat menyentakkan dunia.

Novel ini bercerita tentang pencarian dan perebutan koordinat portal kuno di Gunung Lawu, tepatnya di Candi Sukuh dan Candi Cetho. Adalah Profesor Sjoemandirgo yang meneliti keberadaan koordinat portal tersebut. Hingga akhirnya dia menerbitkan sebuah buku berjudul “Rahasia Sejarah Nusantara”. Tidak lama setelah itu, beliau akhirnya dibunuh dengan cara diracun oleh seorang wartawati yang menyamar saat wawancara bernama Agatha Miller. Wartawati ini ternyata adalah agen dari orang yang berkepentingan terhadap keberadaan portal tersebut. Tapi sayangnya wartawati itu belum mengetahui koordinat persis dimana portal itu berada.

Orang yang diberi amanah oleh Profesor Sjoemandirgo untuk memperoleh informasi yang sebenarnya tentang koordinat tersebut adalah Doktor John Grant. Informasi tersebut berada dalam sebuah flaskdisk. Doktor ini merangkap sebagai seorang novelis. Profesor Sjoemandirgo, berharap agar Doktor John Grant membuat novel tentang sejarah Nusantara yang informasinya ada di flaskdisk itu. Sayangnya perjalanan Doktor John Grant tidak semulus yang diharapkan. Orang dibalik agensi juga mengincar flaskdisk itu. Motif agensi itu adalah ternyata EMAS. Yap, karena di dalam Gunung Lawu tempat keberadaan portal kuno itu, terkubur sebuah piramida yang diyakini di dalamnya menumpuk harta karun berupa emas. Agensi ini ternyata kelompok pemuja setan seperti Kabbalah. Mereka perlu itu emas untuk mendukung bisnis mereka yang sedang turun daun.

Novel ini seperti novel “Escaped”, banyak adegan konflik yang seru. Terjadi pengejaran terhadap Doktor John Grant dan kawan-kawannya. Yang mengejar adalah agen dari agensi kabbalah itu. Yang unik adalah pihak Doktor John Grant dan kawan-kawan menggunakan teknologi sirep, teknologi menyan dan tenaga batin untuk melawan agensi yang bersenjatakan modern. Kira-kira siapa yang menang ya???Memang banyak aroma kebudayaan Jawa Tengah di novel ini, terutama tentang keyakinan terhadap leluhur. Saya agak kurang setuju untuk hal ini, walaupun mereka (teman-teman Doktor John Grant) menyebut Gusti Allah. Terlepas dari hal tersebut, lebih banyak informasi yang menonjol di novel ini. Diantaranya adalah tentang keberadaan burung purba (pterodactyl) di Papua, emas dan menara babel (Babelan) di Bekasi, piramida di dalam gunung “jadi-jadian”, keanehan relief dan arca di Candi Sukuh, Candi Cetho, dan Candi Penataran.

Setelah rampung membaca novel ini, saya memang terkaget-kaget akan informasinya. Terlebih informasi bahwa di Nusantara ini dulu adalah letak negeri Atlantis. Berarti Nusantara ini adalah sumber dari peradaban dunia. Berarti juga leluhur kita adalah bangsa yang paling maju dan kita adalah pewaris Nusantara ini. Jadi Anda harus bangga lahir di Indonesia, dan mampu bangkit seperti leluhur kita dahulu. Ada quote yang sangat bagus yaitu “ Indonesian People! Your country is so rich. Indonesia doesn’t need the world, but the world need Indonesia. Everything can be found here in Indonesia, you don’t need the world”.

Pada akhirnya saya beri nilai 5/5 untuk novel Sukuh. Karena seru, informatif, banyak ilustrasi gambar dan berbeda dari novel lain. Oke itulah sedikit resensi kali ini. Saya sangat rekomen untuk teman-teman membaca ini novel. See u