Follower

Sabtu, 13 Juli 2013

Resensi Novel Rantau 1 Muara: Kisah Perantauan Alif Fikri Mencari Jalannya

Bismillahirrahmanirrahim

Cover Depan

Judul Novel     : Rantau 1 Muara 
Penulis             : A. Fuadi
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan           : Mei, Jakarta, 2013
Jumlah hlm      : 407 hlm
Beli di             : Gramedia Citra Land Jakarta
Harga              : IDR 75.000
Start Read       : 9 Juli 2013
Finish Read     : 11 Juli 2013


“Hari ini pula, di atas pesawat yang menerbangkan aku dari Washington DC ke Jakarta, aku rosok ujung lipatan dompetku dan aku tarik sehelai kertas tua berlipat-lipat kecil. Tiga  barisan tulisan tangan itu masih jelas tertera di kertas yang menguning ini. Tiga baris yang menjadi dayung-dayung hidupku selama ini.”
Man jadda wa jadda
Man shabara zhafira
Man saara ala darbi washala

Itu adalah perkataan Alif  pada bagian epilog novel Rantau 1 Muara (R1M). Sudah cukup lama aku menungu hadirnya novel pamungkas dari trilogy “Negeri 5 Menara” ini. Dan penantianku berakhir manis, karena novel R1M alur ceritanya sangat mengalir dan terselip kata-kata semangat yang cukup membuat aku terpengaruh, terutama ingin menguasai bahasa Inggris dan Arabic. Jadi dengan senang hati aku beri 5 bintang untuk novel ini.

Secara umum R1M bercerita tentang kepulangan Alif dari Kanada ke Indonesia. Dia masih harus menghadapi masalah setelah kepulangannya, seperti tunggakan kos dan bayar kuliah. Sampai-sampai dia harus berurusan dengan debt collector (tapi sayang ga diceritain bagaimana Alif melunasi debt collector tersebut). Alhamdulillah, masalah tersebut dapat selesai dengan cara yang tidak disangka-sangka Alif, hmhmhm apa ya kira-kira???

Lulus kuliah, Alif menghadapi masalah baru. Tadinya ia masih santai, tidak menggebu-gebu mencari pekerjaan, karena ia mendapat penghasilan sebagai penulis  lepas di koran. Dan akhirnya, krismon melanda Indonesia yang juga melanda Alif. Dia divakumkan jadi penulis lepas untuk waktu tak tentu. Mulailah ia pontang-panting mencari pekerjaan. Sebagai seorang lulusan HI, ia melamar ke berbagai organisasi internasional. Karena krismon, banyak lamaran tersebut yang di tolak.

Di tengah kegalauan tersebut, “Randai” teman sekaligus saingan Alif muncul. Randai  telah bekerja sesuai kuliahnya dia (konsisten). Randai juga kembali menantang Alif, untuk cepat-cepatan siapa yang bisa melanjutkan sekolah S2 di Eropa atau Amerika. Dasar Alif, dengan pede dia menerima tantangan tersebut. Boro-boro S2, pekerjaan saja belum ada.

Alif merenung, apa jalan pekerjaan yang ia ingin tekuni. Dia teringat mantra ketiga dari gurunya, yaitu Man saara ala darbi washala: siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan. Randai sudah konsisten di jalannya, sedangkan dia mau jadi apa???Akhirnya Alif menemukan jalannya setelah flashback ke masa-masa waktu di pondok dan kuliah. Apa hayoo jalan yang sekaligus jadi pekerjaan Alif tersebut???

Kisah-kisah selanjutnya bercerita tentang perjuangan Alif di pekerjaan barunya walaupun dengan gaji pas-pasan karena kantor ia bekerja menerapkan kejujuran dan integritas tinggi. Perjuangan tersebut berbuah manis, karena dia akhirnya memperoleh beasiswa S2 Fullbrigth ke Amerika Serikat dan juga masih bisa bekerja di kantor tersebut. Kisah cinta Alif kembali hadir di novel ini (bikin mesem-mesem geregetan). Dan kali ini cinta Alif benar-benar berlabuh ke pernikahan. Siapa ya jodohnya Alif?? Dimanakah mereka bertemu???

Selanjutnya diceritakan perjuangan Alif merantau ke Amrik. Bagaimana dia kuliah dan mendapat pekerjaan yang konsisten. Tiga mantra dari guru Alif yang ia terapkan, ternyata mampu mengantar Alif mencapai cita-cita yang dia mau. Tapi setelah ia merantau dengan bekal mantra tersebut, ia memutuskan kembali ke muara ia berasal. Bagaimana ya kisah akhir cerita Alif??Ayo baca sendiri, ya!!

Huft, itulah sedikit review dari aku. Dan akhirnya aku sangat puas dengan novel pamungkas ini. Kepada penulis novel: A. Fuadi, aku tidak sabar lagi menanti novel selanjutnya yang kayaknya hadir dengan tokoh-tokoh baru. Ok salam membaca!!!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar