Follower

Kamis, 28 Juni 2012

Resensi Novel Sejarah Berselimut Konspirasi: The Book Of Codes, Sebuah Karya Zaynur Ridwan

Bismillahirrahmanirrrahim,,,,,


Cover Depan



Judul Novel     : The Book Of Codes      
Penulis             : Zaynur Ridwan
Penerbit           : Salsabila, Pustaka Al-Kautsar
Cetakan           : Pertama, Jakarta, Juni 2012
Jumlah hlm      : 339 hlm
Beli di             : Jakarta Book Fair, Stand Pustaka Al-Kautsar, Sabtu 23 Juni 2012
Harga              : IDR 37.000 (setelah diskon 25% )
Setting Cerita  : Italia, Jerman, Belanda, Swiss, dan Indonesia


Eyang Raden berujar:
“Sistem keuangan yang ada sekarang sangat kejam, Anakku. Ia jauh lebih sadis daripada terorisme atau tindakan kriminal apa pun. Sekarang hampir semua orang berutang pada pemerintah atau pada bank, serta institusi-institusi pembiayaan swasta. Ketika ada perusahaan swasta yang menyalurkan pinjaman kepada perorangan, apa yang disebut kredit riba ini sudah berada tidak lebih jauh daripada ketiakmu sendiri. Kalangan menengah yang merupakan konsumen produk utang terbesar di negara ini, secara bertahap tapi pasti, menjadikan dirinya sebagai budak utang. Situasi ini bila tidak terkendali dengan baik akan berujung pada hancurnya sebuah rumah tangga pada tatanan mikro dan bangkrutnya sebuah bangsa pada tataran makro”

Kutipan di atas diambil dari salah satu bab dari novel ini. Saya mengetahui novel ini langsung dari status update FB penulisnya yaitu Bang Zaynur Ridwan. Beliau sudah menghasilkan buah pena sebanyak 5 novel. Dari semua jenis novel beliau rata-rata bergenre novel data sejarah dan konspirasi, yaitu novel yang datanya mengacu pada kenyataan di dunia ini. Jadi Bang Zay mencoba mengemas peristiwa bersejarah yang terjadi ke dalam bentuk novel. Ini adalah cara baru dalam menyampaikan ilmu yang tujuannya agar lebih mudah dicerna dan menarik alias tidak bosan.

Walaupun judul novel ini berbahasa inggris, tapi isinya menggunakan bahasa Indonesia. Dan kalau saya perhatikan semua novel beliau judulnya memakai bahasa Inggris. Saya sudah membaca 4 dari 5 novel beliau. Ini adalah resensi pertama dari novel karya beliau. Sebelum saya berbagi, saya beri tahu bahwa saya agak kesulitan dalam membaca dan terlebih lagi membuat resensi ini. Karena memang bahasanya agak tinggi dan banyak istilah asing. Melalui novel The Book Of Codes, Bang Zay mengisi memori kita tentang sistem ekonomi riba. Ya sistem ekonomi yang sekarang di anut sebagian besar negara (termasuk negara kita) ada unsur ribanya. Seperti yang kita ketahui bahwa riba itu dilarang oleh Allah SWT alias haram.

Diceritakan Adipati Agung, seorang pengusaha asal Solo ditangkap polisi Italia dibawah pimpinan Alberto Zola, karena membawa koper berisi surat-surat berharga senilai sepuluh miliar dolar. Dan ternyata surat-surat itu palsu. Surat yang asli telah di tukar Adipati kepada seorang keturunan Cina bernama Shen. Setelah menahan Adipati, Alberto mengejar Shen dan penghubung keduannya yaitu seorang wanita cantik keturunan Rusia bernama Anna Petrova. Ternyata selain Alberto, ada seorang pria bernama Beast yang mengejar surat asli tersebut. Belakangan diketahui Beast adalah seorang pemuja setan (kabbalah) yang mengoperasi tubuh dia menjadi seperti Baphomet (iblis berwujud kambing). Beast hanyalah seorang suruhan Larry Lonardo. Larry adalah seorang petinggi Freemasonry. Dia menjanjikan Beast, akan membangun sebuah gereja pemuja setan jika ia berhasil menemukan keberadaan Book Of Codes (buku maklumat).

Apakah itu book of codes. Menurut Bang Zay, buku ini pada kenyataannya memang ada. Buku ini berisi catatan lengkap mengenai kolateral (agunan) bangsa Indonesia atas emas-emas Indonesia yang di bawa ke negara-negara barat untuk agunan mencetak uang. Kalau sekarang buku ini ditemukan dan diungkap, maka negara kita bisa menuntut emas kita kembali. Imbasnya nanti ada serombongan serigala dalam dunia politik dan keuangan di giring ke penjara. Tapi sayangnya sampai saat ini belum di temukan, karena menurut bang Zay, buku ini telah di pecah dan disebarkan ke negara barat dan timur. Wah, maaf  ya saya agak kesulitan merangkai kata tuk menjelaskan Book Of Codes ini.

Kembali ke cerita, peristiwa pengejaran Shen dan Anna Petrova berlangsung cukup seru. Tokoh-tokoh di dalam novel ini tujuan akhirnya adalah menemukan Book Of codes. Tokoh Shen akhirnya meninggal di tembak oleh Beast. Lalu Beast menyandera Adipati, tujuannya agar Adipati memberitahu keberadaan Book Of Codes. Adipati di siksa oleh Beast, karena dia tetap bungkam. Penyiksaan diceritakan dengan seru di bab 14 vdan 15. Di bab ini kita juga bisa menemukan deskripsi fisik Beast. Saking memuja iblis, dia mengoperasi tubuhnya menyerupai iblis Baphomet. Walaupun Beast itu kuat, tapi ternyata dia mati juga berkat kecerdikan Anna Petrova (baca bab 45).

Alberto akhirnya bergabung dengan tahanan dan incarannya yaitu Adipati dan Anna Petrova di bantu Interpol Jerman dan Belanda, untuk mengejar orang yang mengetahui Book Of codes. Orang itu adalah “Lelaki Tua Ambon” . Sayangnya lelaki ini ternyata orang Freemasonry, dan dia agak sulit membeberkan rahasia ini. Alberto cs mengejar lelaki ini sampai ke pertemuan Freemasonry. Dimana di sana juga ada Larry Lonardo, yang mana Larry juga berkeinginan mengetahui keberadaan buku ini. Ada semacam pengkhianatan oleh teman Larry, yaitu Matteo, di akhir cerita saya masih bingung apakah Matteo berkhianat atau berkorban agar rahasia Book Of Codes tidak di ketahui orang. Matteo mencium pengkhianatan Lelaki Tua Ambon. Maka ia membungkam mulut lelaki itu dengan meracuninya sampai mati. Jadi apakah Alberto cs dapat menemukan dimana Book Of codes berada????temukan jawabannya di akhir bab.

Oke itulah sedikit sinopsis cerita yang agak berat ini. Semoga teman-teman memahami dengan baik, ya. Kekuatan novel ini adalah informasi di dalamnya yang jarang kita temui di media biasa. Kaitan The Book Of Codes dengan tema sistem ekonomi ribawi, menurut saya adalah Book Of Codes berisi hal-hal yang akan membongkar kebobrokan sistem ekonomi yang kita anut ini. Maaf ya Bang Zay kalau saya salah, hehe.  Mengenai perkembangan sistem ekonomi di dunia ini di jelaskan oleh Bang Zay di Bab 34-36. Penjelasannya melalui seorang tokoh bernama Eyang Raden, yang bercerita kepada seorang mahasiswa Indonesia bernama Khalifa (Alif). Tak ada gading yang tak retak, begitu juga dengan novel ini menurut saya ada kekurangannya. Pertama adalah tidak ada daftar isinya dan tiap bab juga tidak ada judulnya. Kedua adalah, lagi-lagi akhir ceritanya di buat menggantung, sama seperti novel Bang Zay lain yang saya baca. Kesannya seperti ada kelanjutan nya.

Bagi teman-teman yang awam terhadap konspirasi akan sangat sulit mencerna novel ini. Sedangkan para penikmat konspirasi sedikit lebih ringan memahaminya. Penjelasan kata-kata asing ada di halaman akhir-akhir. Secara keseluruhan saya kasih bintang 3 dari 5 untuk novel ini. Jika teman-teman ingin tahu kebobrokan sedikit informasi sistem ekonomi ribawi, saya rekomendasikan bacalah novel ini. Semoga dapat membuka mata, hati, dan pikiran teman-teman untuk berpikir 2 kali jika meminjam uang yang memakai bunga. Oke sampai berjumpa di resensi berikutnya. Semoga bermanfaat.

Keep Reading And Sharing,,,,,,

2 komentar: