Cover Depan |
Judul Novel : The Book Of Codes
Penulis : Zaynur Ridwan
Penerbit : Salsabila, Pustaka Al-Kautsar
Cetakan : Pertama, Jakarta, Juni 2012
Jumlah hlm : 339 hlm
Beli di : Jakarta Book Fair, Stand Pustaka
Al-Kautsar, Sabtu 23 Juni 2012
Harga : IDR 37.000 (setelah diskon 25% )
Setting Cerita : Italia, Jerman, Belanda, Swiss, dan
Indonesia
Eyang
Raden berujar:
“Sistem
keuangan yang ada sekarang sangat kejam, Anakku. Ia jauh lebih sadis daripada
terorisme atau tindakan kriminal apa pun. Sekarang hampir semua orang berutang
pada pemerintah atau pada bank, serta institusi-institusi pembiayaan swasta.
Ketika ada perusahaan swasta yang menyalurkan pinjaman kepada perorangan, apa
yang disebut kredit riba ini sudah berada tidak lebih jauh daripada ketiakmu
sendiri. Kalangan menengah yang merupakan konsumen produk utang terbesar di negara
ini, secara bertahap tapi pasti, menjadikan dirinya sebagai budak utang.
Situasi ini bila tidak terkendali dengan baik akan berujung pada hancurnya
sebuah rumah tangga pada tatanan mikro dan bangkrutnya sebuah bangsa pada
tataran makro”
Kutipan di atas
diambil dari salah satu bab dari novel ini. Saya mengetahui novel ini langsung
dari status update FB penulisnya yaitu Bang Zaynur Ridwan. Beliau sudah
menghasilkan buah pena sebanyak 5 novel. Dari semua jenis novel beliau
rata-rata bergenre novel data sejarah dan konspirasi, yaitu novel yang datanya
mengacu pada kenyataan di dunia ini. Jadi Bang Zay mencoba mengemas peristiwa
bersejarah yang terjadi ke dalam bentuk novel. Ini adalah cara baru dalam
menyampaikan ilmu yang tujuannya agar lebih mudah dicerna dan menarik alias
tidak bosan.
Walaupun judul
novel ini berbahasa inggris, tapi isinya menggunakan bahasa Indonesia. Dan
kalau saya perhatikan semua novel beliau judulnya memakai bahasa Inggris. Saya
sudah membaca 4 dari 5 novel beliau. Ini adalah resensi pertama dari novel
karya beliau. Sebelum saya berbagi, saya beri tahu bahwa saya agak kesulitan dalam
membaca dan terlebih lagi membuat resensi ini. Karena memang bahasanya agak
tinggi dan banyak istilah asing. Melalui novel The Book Of Codes, Bang Zay
mengisi memori kita tentang sistem ekonomi riba. Ya sistem ekonomi yang
sekarang di anut sebagian besar negara (termasuk negara kita) ada unsur
ribanya. Seperti yang kita ketahui bahwa riba itu dilarang oleh Allah SWT alias
haram.
Diceritakan
Adipati Agung, seorang pengusaha asal Solo ditangkap polisi Italia dibawah
pimpinan Alberto Zola, karena membawa koper berisi surat-surat berharga senilai
sepuluh miliar dolar. Dan ternyata surat-surat itu palsu. Surat yang asli telah
di tukar Adipati kepada seorang keturunan Cina bernama Shen. Setelah menahan
Adipati, Alberto mengejar Shen dan penghubung keduannya yaitu seorang wanita
cantik keturunan Rusia bernama Anna Petrova. Ternyata selain Alberto, ada
seorang pria bernama Beast yang mengejar surat asli tersebut. Belakangan diketahui
Beast adalah seorang pemuja setan (kabbalah) yang mengoperasi tubuh dia menjadi
seperti Baphomet (iblis berwujud kambing). Beast hanyalah seorang suruhan Larry
Lonardo. Larry adalah seorang petinggi Freemasonry. Dia menjanjikan Beast, akan
membangun sebuah gereja pemuja setan jika ia berhasil menemukan keberadaan Book
Of Codes (buku maklumat).
Apakah itu book
of codes. Menurut Bang Zay, buku ini pada kenyataannya memang ada. Buku ini
berisi catatan lengkap mengenai kolateral (agunan) bangsa Indonesia atas
emas-emas Indonesia yang di bawa ke negara-negara barat untuk agunan mencetak
uang. Kalau sekarang buku ini ditemukan dan diungkap, maka negara kita bisa
menuntut emas kita kembali. Imbasnya nanti ada serombongan serigala dalam dunia
politik dan keuangan di giring ke penjara. Tapi sayangnya sampai saat ini belum
di temukan, karena menurut bang Zay, buku ini telah di pecah dan disebarkan ke negara
barat dan timur. Wah, maaf ya saya agak
kesulitan merangkai kata tuk menjelaskan Book Of Codes ini.
Kembali ke
cerita, peristiwa pengejaran Shen dan Anna Petrova berlangsung cukup seru.
Tokoh-tokoh di dalam novel ini tujuan akhirnya adalah menemukan Book Of codes.
Tokoh Shen akhirnya meninggal di tembak oleh Beast. Lalu Beast menyandera
Adipati, tujuannya agar Adipati memberitahu keberadaan Book Of Codes. Adipati
di siksa oleh Beast, karena dia tetap bungkam. Penyiksaan diceritakan dengan
seru di bab 14 vdan 15. Di bab ini kita juga bisa menemukan deskripsi fisik
Beast. Saking memuja iblis, dia mengoperasi tubuhnya menyerupai iblis Baphomet.
Walaupun Beast itu kuat, tapi ternyata dia mati juga berkat kecerdikan Anna
Petrova (baca bab 45).
Alberto akhirnya
bergabung dengan tahanan dan incarannya yaitu Adipati dan Anna Petrova di bantu
Interpol Jerman dan Belanda, untuk mengejar orang yang mengetahui Book Of
codes. Orang itu adalah “Lelaki Tua Ambon” . Sayangnya lelaki ini ternyata
orang Freemasonry, dan dia agak sulit membeberkan rahasia ini. Alberto cs
mengejar lelaki ini sampai ke pertemuan Freemasonry. Dimana di sana juga ada
Larry Lonardo, yang mana Larry juga berkeinginan mengetahui keberadaan buku
ini. Ada semacam pengkhianatan oleh teman Larry, yaitu Matteo, di akhir cerita
saya masih bingung apakah Matteo berkhianat atau berkorban agar rahasia Book Of
Codes tidak di ketahui orang. Matteo mencium pengkhianatan Lelaki Tua Ambon.
Maka ia membungkam mulut lelaki itu dengan meracuninya sampai mati. Jadi apakah
Alberto cs dapat menemukan dimana Book Of codes berada????temukan jawabannya di
akhir bab.
Oke itulah sedikit
sinopsis cerita yang agak berat ini. Semoga teman-teman memahami dengan baik,
ya. Kekuatan novel ini adalah informasi di dalamnya yang jarang kita temui di
media biasa. Kaitan The Book Of Codes dengan tema sistem ekonomi ribawi,
menurut saya adalah Book Of Codes berisi hal-hal yang akan membongkar
kebobrokan sistem ekonomi yang kita anut ini. Maaf ya Bang Zay kalau saya
salah, hehe. Mengenai perkembangan
sistem ekonomi di dunia ini di jelaskan oleh Bang Zay di Bab 34-36.
Penjelasannya melalui seorang tokoh bernama Eyang Raden, yang bercerita kepada
seorang mahasiswa Indonesia bernama Khalifa (Alif). Tak ada gading yang tak
retak, begitu juga dengan novel ini menurut saya ada kekurangannya. Pertama
adalah tidak ada daftar isinya dan tiap bab juga tidak ada judulnya. Kedua
adalah, lagi-lagi akhir ceritanya di buat menggantung, sama seperti novel Bang
Zay lain yang saya baca. Kesannya seperti ada kelanjutan nya.
Bagi teman-teman
yang awam terhadap konspirasi akan sangat sulit mencerna novel ini. Sedangkan
para penikmat konspirasi sedikit lebih ringan memahaminya. Penjelasan kata-kata
asing ada di halaman akhir-akhir. Secara keseluruhan saya kasih bintang 3 dari
5 untuk novel ini. Jika teman-teman ingin tahu kebobrokan sedikit informasi sistem
ekonomi ribawi, saya rekomendasikan bacalah novel ini. Semoga dapat membuka
mata, hati, dan pikiran teman-teman untuk berpikir 2 kali jika meminjam uang
yang memakai bunga. Oke sampai berjumpa di resensi berikutnya. Semoga
bermanfaat.
Masih ready bukunya min?
BalasHapusMasih adakah di toko buku?
BalasHapus